Technical Meeting P5RA Semester 1 Tahun Ajaran 2024/2024

Kadungora (MTs Al-Ma'arif Cilageni) - MTs Al-Ma'arif Cilageni menggelar rapat koordinasi dan Technical Meeting (TM) untuk mempersiapkan pelaksanaan kegiatan Penguatan Profil Pelajar Pancasila dan Rahmatan lil Alamin (P5RA) pada Sabtu (02/11/2024). Rapat ini dipimpin oleh Wakil Kepala Bidang Kurikulum, Ridwan Hermansah, S.Pd.I, M.Pd., dan dihadiri oleh koordinator serta fasilitator P5RA yang terlibat dalam program ini.

Program P5RA kali ini mengangkat tema "Kearifan Lokal" dengan fokus pada kesenian tradisional Sunda, seperti boyboyan, sorodot gaplok, engrang, gatrik, dan galah. Kegiatan ini dirancang agar para pelajar dapat lebih mengenal dan mengapresiasi permainan tradisional sebagai bagian dari budaya dan kearifan lokal Indonesia dan merupakan upaya madrasah untuk mengintegrasikan nilai-nilai Pancasila dan prinsip-prinsip Islam dalam proses pendidikan

Topik projek "Permain Tradisional  khas  Sunda"  kami angkat karena merupakan salah satu warisan budaya Indonesia juga kearifan lokal yang sudah jarang dimainkan  oleh  anak-anak  pada  masa  sekarang.  Lingkungan  sekolah  kami berada di pinggiran kota dengan penduduk yang beragam. Berdasarkan observasi kami,  anak-anak  lebih  tertarik  dengan  gadget/permainan  melalui  aplikasi.  Sebagai  wujud mengenalkan  kembali  permainan  tradisional  yang  sudah  jarang  dimainkan  oleh anak-anak  sehingga  kami  mempertimbangkan  untuk  mengangkat  projek  ini  sebagai pelestarian  budaya  permainan  anak-anak  di  Indonesia.  Dengan  demikian,  projek  ini diangkat sebagai upaya melestarikan permainan tradisional Indonesia.

Dalam pertemuan tersebut, setiap anggota Tim P5RA diberikan penugasan dan tanggung jawab masing-masing terkait dengan persiapan, pelaksanaan, hingga evaluasi kegiatan. Sebagai contoh, koordinator projek ditugaskan untuk melakukan finalisasi modul pembelajaran yang akan digunakan sebagai panduan kegiatan, guru-guru yang ditugaskan sebagai fasilitator dituntut memahami dan mampu mengimplementasikan modul yang sudah disiapkan oleh koordinator, kemudian ada juga tim yang bertanggung jawab pada bagian logistik yang bertanggung jawab untuk menyediakan alat dan bahan yang dibutuhkan dalam setiap permainan tradisional. Sedangkan anggota tim di bidang dokumentasi berfokus pada pengumpulan dan perekaman momen penting selama kegiatan berlangsung, yang nantinya akan digunakan sebagai bahan evaluasi dan laporan kegiatan.

Salah satu poin utama yang dibahas dalam technical meeting adalah mengenai penentuan jadwal dan alur kegiatan untuk setiap permainan tradisional. Setiap permainan akan dilakukan secara bergantian agar para peserta dapat mengikuti dan merasakan pengalaman setiap permainan dengan maksimal. Panitia juga membahas tentang pengelolaan waktu sehingga kegiatan dapat berjalan dengan efisien, tanpa mengurangi nilai dan esensi dari permainan tradisional tersebut.

Tim P5RA juga mengadakan simulasi singkat untuk setiap permainan. Simulasi ini bertujuan untuk memastikan bahwa seluruh anggota panitia memahami aturan main dan alur dari masing-masing permainan, seperti boyboyan yang membutuhkan kekompakan tim, atau sorodot gaplok yang memerlukan ketangkasan. Melalui simulasi ini, diharapkan panitia dapat memandu peserta dengan lebih baik dan memastikan kegiatan berlangsung aman serta terkendali.

Diskusi tentang keamanan juga menjadi perhatian utama. Mengingat sebagian permainan membutuhkan pergerakan fisik yang cukup intens, panitia menyusun langkah-langkah antisipatif untuk mencegah cedera atau kecelakaan. Setiap panitia dibekali dengan pengetahuan dasar tentang pertolongan pertama dan dilengkapi dengan peralatan P3K. Selain itu, panitia pengawasan juga diinstruksikan untuk selalu mengawasi peserta selama permainan berlangsung guna meminimalisir potensi risiko.

Di samping itu, Tim P5RA juga membahas strategi untuk menyisipkan nilai-nilai Profil Pelajar Pancasila dalam setiap permainan. Setiap permainan tradisional tidak hanya diikuti dengan semangat kompetisi, tetapi juga menekankan pada nilai-nilai seperti kerja sama, gotong royong, kejujuran, dan sportivitas. Dengan demikian, diharapkan peserta tidak hanya merasakan kegembiraan bermain, tetapi juga memahami makna di balik permainan tradisional sebagai bagian dari budaya dan kearifan lokal yang penuh dengan nilai positif.

Pertemuan tersebut ditutup dengan penyusunan rencana evaluasi kegiatan. Setiap panitia diharapkan untuk melakukan pengamatan dan mencatat hal-hal penting selama kegiatan berlangsung. Hal ini dilakukan untuk mengevaluasi keberhasilan program dan mencari peluang perbaikan di masa mendatang. Panitia sepakat bahwa evaluasi yang menyeluruh sangat penting agar program P5RA dapat berjalan dengan lebih baik di setiap pelaksanaannya.

Technical meeting ini berjalan dengan produktif dan penuh antusiasme. Setiap anggota panitia menunjukkan komitmen yang tinggi untuk menyukseskan program P5RA dengan tema "Kearifan Lokal" ini. Dengan persiapan yang matang, diharapkan kegiatan ini dapat berlangsung dengan lancar dan memberikan pengalaman yang bermakna bagi para peserta, sekaligus menanamkan rasa cinta dan bangga terhadap budaya Sunda serta kearifan lokal lainnya.